Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Minggu, Oktober 04, 2009

Software Bank Soal UNAS SD, SMP, SMA Pro 4 + Crack

Bagi anda para siswa, guru, orang tua dan sebagainya, jika pengen mempersiapkan UNAS dan belajar dengan mudah menggunakan program (software) gratis serta bisa menguji kemampuan jawaban anda dengan melihat langsung pilihan salah atau benar jawaban anda, maka anda tinggal download bank soal di bawah ini.

Kelebihan dari software ini:
1. Kumpulan soal dan jawaban UNAS tingkat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi serta dilengkapi jawaban salah tidaknya
2. Dapat mengetahui kunci jawaban secara langsung (benar / salah) untuk menguji kemampuan siswa
3. Dilengkapi dengan stopwatch (pencatat waktu) untuk mengukur kecepatan siswa dalam mengerjakan soal
4. Kumpulan latihan soal-soal tiap kelas mulai dari tahun 1988 dan seterusnya
5. Kumpulan soal dan kunci jawaban untuk semua mata pelajaran

Cara download: Setelah anda klik link downloadnya maka anda akan diarahkan ke button Click Me - Supported by IDWS (pojok kiri bawah pada Article) >> click buttonnya
Area Download:Bank Soal Pro 4 + Crack

Password:heruganteng

Selamat Mencaba

Baca Selengkapnya...

Kamis, September 10, 2009

Teknologi Kimia Mengubah Urin Menjadi Bahan Bakar Hidrogen

Peneliti dari Amerika telah mengembangkan cara yang efisien untuk memproduksi gas hidrogen dari urin – tentu saja hal ini menjadi salah satu alternative untuk sumber bahan bakar mobil dimasa depan melainkan juga menjadi cara untuk memperdayagunakan limbah yang dihasilkan oleh manusia.

Penggunaan gas hydrogen untuk bahan bakar mobil telah menjadi alternative bahan bakar yang penggunaannya semakin meningkat, hal ini disebabkan dengan mengggunakan gas hydrogen maka gas buang yang dihasilkan tidak mencemari lingkuangan karena yang keluar hanya uap air. Akan tetapi salah satu kendala yang dihadapi adalah kurangnya sumber gas hydrogen yang murah dan mudah diperbaharui. Gerardine Botte dari Universitas Ohio kemungkinan telah menemukan jawaban atas permasalahan tersebut, dengan menggunakan pendekatan proses elektrolisis dia berhasil menghasilkan gas hydrogen dari urin, salah satu limbah yang sangat berlimpah di bumi dan tentu saja urine ini menjadi sumber gratis sehingga dapat memangkas biaya produksi gas hydrogen.

Botte mengatakan bahwa ide ini muncul kepadanya beberapa tahun lalu pada saat dia menghadiri konferensi bahan bakar, saat itu dia mendiskusikan bagaimana cara mengubah sumber daya air menjadi sumber daya energi yang bersih. “Saya berharap kita bisa mengubah air menjadi sumber energi yang ramah lingkungan”, katanya. Dia pun mulai memikirkan dengan mencari sumber limbah yang dapat dijadikan sebagai sumber untuk menghasilkan gas hydrogen.

Kandungan urin terutama adalah urea, dimana urea ini memiliki empat atom hydrogen per molekulnya, iktan hydrogen dengan ataom N dalam urea lebih lemah dibandingkan ikatan hydrogen dengan atom O dalam air. Botte kemudian memutuskan untuk menggunakan elektrolisis untuk memecah bagian molekul urea ini dengan menggunakan elektroda berbasis nikel yang bersifat selektif dan efisien untuk mengoksidasi urea. Untuk memecah molekul urea ini diperlukan voltase sebesar 0,37 Volt yang mana voltase ini masih lebih rendah jika dibandingkan yang diperlukan untuk mengelektrolisis air yaitu sekitar 1,23 volt.
Selama proses yang terjadi urea teradsorbsi pada elektroda nikel, yang kemudian mengalirkan electron yang kemudian molekul urea terurai. Gas hydrogen murni terbentuk pada katoda, gas nitrogen dan sedikit gas oksigen dan hydrogen terbentuk di anoda. Gas karbondioksida juga dihasilkan pada saat elektrolisis akan tetapi gas ini tidak bercampur dengan gas yang dihasilkan pada anoda dan katoda disebabkan gas ini bereaksi dengan KOH membentuk kalium karbonat. “Perlu waktu bagi kami untuk menggunakan rine manusia sebagai percobaan sehingga kami bisa mempubilkasikan penelitian kami ini”, kata Botte.

Menurut Botte, proses yang ada untuk memisahkan urin dari air saat ini sangat mahal dan tidak efisien. Urin umumnya terhidrolisis menjadi amonik sebelum terlepas keudara sebagai gas ammonia. Terbentuknya gas ini akan membentuk ammonium sulfat dan partikel nitral di udara, dimana kedua zat ini dapat menyebabkan berbagai macam permasalahan bagi kesehatan manusia seperti asma, bronchitis, dan kematian dini.

Grup peneliti tersebut telah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari sitem elektrolisis yang akan dipakai termasuk mempelajari mekanisme reaksinya secara komputasional. Botte meyakini bahwa teknologi ini akan mampu dibuat dalam skala yang besar untuk menghasilkan gas hydrogen. “salah satu kendala yang menghalangi proses adalah banyaknya garam yang ada dalam sumber urin,” kata Botte.

Bruce Logan, seorang ahli energi dari limbah dan direktur Pennsylvania State University’s H2E Center and Engineering Environmental Institute memberikan applause pada Botte yang telah memberi kontribusi atas alternative produksi hydrogen tanpa memecah molekul air. Bagaimanapun juga dia memberi suatau pernyataan bahwa urea lebih cepat diubah menjadi ammonia dengan menggunakan bakteri, hal ini tentu saja menjadi batasan penelitian yang dilakukan oleh Botte. Tapi Logan merasa bahwa ide Botte sangat bagus dengan memikirkan bagaimana cara untuk mengolah limbah urine kita tidak hanya untuk menghasilkan hydrogen akan tetapi juga untuk menghasilkan sumber lain misalnya fosfor sebagai sumber pupuk menginggat dimasa mendatang seperti halnya minyak bumi fosfor bisa menjadi barang yang langka dan kita harus memikirkan cara untuk mericycle fosfor untuk keperluan di masa datang.

Sumber : RSC

sumber gambar: http://www.sxc.hu
Baca Selengkapnya...

Ledakan Sinar Gamma Terdeteksi, 12,2 Miliar Tahun Cahaya dari Bumi

Teleskop Fermi milik badan antariksa AS telah mendeteksi ledakan besar di antariksa, yang menurut para ilmuwan merupakan ledakan sinar Gamma terbesar yang pernah terdeteksi, sebuah laporan yang dipublikasikan Kamis dalam Science Express menyatakan.

Ledakan spektakuler itu, yang terjadi pada September di konstelasi Carina, menghasilkan energi yang berkisar 3.000 hingga lebih lima juta kali dari cahaya yang terlihat, kata para pakar astrofisika.

"Cahaya terlihat memiliki energi berkisar antara dua dan tiga elektron volt," kata astrofisikawan Frenk Reddy dari badan antariksa AS, NASA, kepada AFP.

"Jika Anda memikirkannya dalam energi, sinar-X jauh lebih kuat karena mampu menembus materi. Karena itu, mengapa kita dapat melihatnya dari jarak yang jauh sekali," ujar Reddy.

Sebuah tim yang dipimpin Jochen Greiner dari Institut Max Planck bagi Fisika Ekstraterestial di Jerman memastikan ledakan besar sinar-Gamma itu terjadi 12,2 miliar tahun cahaya jauhnya.

Jarak dari Bumi ke Matahari delapan menit cahaya atau sekitar 144 juta kilometer, dan ke Pluto 12 jam cahaya.

Lebih kuat ketimbang supernova

Dengan memperhitungkan sangat jauhnya jarak ledakan dari Bumi, para ilmuwan berkesimpulan bahwa ledakan tersebut lebih kuat ketimbang 9.000 supernova, yakni ledakan kuat yang terjadi pada akhir masa kehidupan sebuah bintang.

Dan gas yang menyembur memancarkan sinar Gamma yang bergerak dengan kecepatan hampir menyamai cahaya.

"Daya ledakan kuat ini dan kecepatannya merupakan yang paling ekstrim hingga sejauh ini," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan Departemen Energi (DoE) AS.

Ledakan sinar Gamma merupakan ledakan paling terang di jagad raya, yang menurut para astronom berlangsung ketika bintang-bintang besar kehabisan bahan bakar nuklirnya dan kemudian runtuh.

Ledakan yang berlangsung lama, yakni lebih dari dua detik, terjadi pada bintang besar yang mengalami keruntuhan, sedangkan ledakan yang lebih singkat, yaitu kurang dari dua detik, terjadi pada bintang yang lebih kecil.

Dalam ledakan-ledakan singkat sinar Gamma, bintang-bintang hanya meledak dan membentuk supernova, namun pada ledakan yang lama, sebagian besar bintang intinya runtuh dan membentuk lubang hitam.

Mempelajari berbagai ledakan sinar Gamma akan memungkinkan para ilmuwan "mengambil contoh sebuah bintang pada kejauhan, tempat kita bahkan tak bisa melihat berbagai galaksi dengan jelas," kata Reddy.

Para astrofisikawan memperkirakan terdapat ratusan miliar galaksi di jagad raya ini. Teleskop antariksa sinar Gamma Fermi dikembangkan oleh NASA, berkolaborasi dengan DoE dan para mitra, termasuk berbagai lembaga akademis di Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Swedia dan AS. (*)

Sumber : Antara (23 Februari 2009)
Baca Selengkapnya...

Bimasakti Menelan Galaksi di Dekatnya

Bukti baru menyebutkan bahwa sekumpulan bintang yang bernama Arcturus Stream di Bimasakti adalah sisa galaksi sekitar yang habis ditelan oleh Bimasakti kita. Menurut kantor berita ABC, hal itu membuktikan temuan terbesar pertama sejak penelitian galaksi hingga saat ini.

Dr. Quentin Parker dari Anglo-Australian Observatory dan Macquarie University adalah penanggung jawab dalam data riset proyek internasional Radial Velocity Expriment (RAVE), proyek tersebut memakai teleskop Smithzer England yang berbasis di Australia. “Kami sudah membuktikan bahwa gugusan bintang Arcturus yang beredar adalah stream biasa, dengan pola spiral mereka memasuki Bimasakti kita,” jelasnya.

Bimasakti kita, menurut Parker, merupakan sebuah galaksi besar, ia sangat lapar, sehingga menelan galaksi lainnya. “Kita bisa melihat sisa yang ditelannya,” imbuhnya. Dr.Parker menuturkan, proyek internasional RAVE menunjukkan, bahwa gugusan bintang arcturus bergerak di angkasa dengan kecepatan dan arah yang serupa, dan ini membuktikan bahwa mereka pernah menjadi sebuah bagian galaksi yang berkesinambungan.

Hasil survei saat ini telah mengumpulkan 90.000 informasi bintang, data lainnya yang berkaitan dengan 65.000 buah bintang akan dipublikasikan setelah dianalisis.
Sumber : Erabaru
Baca Selengkapnya...